Amsal 28:20, “Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.”
Keinginan untuk cepat kaya sering kali membuat pandangan kita menjadi kabur. Kita menjadi tidak kritis terhadap tawaran-tawaran yang sebenarnya tidak masuk akal.
Tawaran investasi dengan keuntungan besar dalam waktu singkat, bisnis tanpa risiko, atau skema piramida adalah contoh-contoh jebakan yang sering kali berakhir dengan penipuan. Amsal 28:20 mengingatkan kita, "Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman."
Alkitab memberikan peringatan tegas tentang bahaya keinginan cepat kaya. Rasul Paulus menulis dalam 1 Timotius 6:9-10, "Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat, dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang."
Cinta uang berarti menjadikan uang dan kekayaan sebagai tujuan utama hidup, di atas segala sesuatu, termasuk integritas dan hubungan dengan Tuhan. Hal ini bisa membawa seseorang untuk melakukan berbagai tindakan yang tidak benar atau tidak etis demi mencapai kekayaan tersebut. Pada akhirnya tindakan tersebut tidak hanya merugikan dirinya sendiri, namun juga orang banyak.
Dengan kata lain, ayat ini mengingatkan kita bahwa mengejar kekayaan dengan cara yang salah atau dengan motivasi yang salah bisa membawa kita kepada kehancuran, baik secara moral, spiritual, maupun materi. Sebaliknya, kita harus mencari kekayaan dengan cara yang benar dan dengan motivasi yang murni, mengutamakan Tuhan dan kehendak-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita.
Alkitab mengajarkan kita cara yang benar dalam membangun kekayaan. Kerja keras, kejujuran, dan kebijaksanaan adalah prinsip-prinsip yang harus kita pegang. Amsal 13:11 mengatakan, "Harta yang diperoleh dengan cepat akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya." Kekayaan yang dibangun dengan cara yang benar dan bertahap akan lebih bertahan lama dan memberkati banyak orang.
Kekayaan sejati menurut Alkitab tidak diukur dari jumlah harta benda yang kita miliki, tetapi dari hubungan kita dengan Tuhan dan dampak positif yang kita berikan kepada orang lain.
Yesus berkata dalam Matius 6:19-21, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di sana ngengat dan karat tidak merusakannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
Kekayaan sejati adalah ketika kita mengutamakan Kerajaan Allah dan menggunakan berkat yang Tuhan berikan untuk kemuliaan-Nya dan kebaikan sesama.
Pertanyaan Refleksi:
1. Apakah saya pernah terjebak dalam keinginan untuk cepat kaya? Apa saja tawaran yang tampak menggiurkan namun sebenarnya tidak masuk akal yang pernah saya ambil?
2. Apa arti kekayaan sejati bagi saya, dan bagaimana saya dapat mencapainya menurut cara yang diajarkan Alkitab?
3. Bagaimana cara saya menggunakan berkat yang Tuhan berikan untuk memuliakan-Nya dan memberkati orang lain?
Semoga renungan ini membantu kita untuk menjauh dari jebakan ingin cepat kaya dan mengarahkan pandangan kita pada kekayaan sejati yang berasal dari Tuhan. Tuhan memberkati.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti